VAKSIN DTP (DTP VACCINE)

Țară: Indonezia

Limbă: indoneziană

Sursă: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI - Indonesian Food and Drug Supervisory Agency

Ingredient activ:

DIPHTERIA TOXOID, TETANUS TOXOID, INACTIVATED BORDETELLA PERTUSSIS

Disponibil de la:

BIO FARMA - Indonesia

INN (nume internaţional):

DIPHTERIA TOXOID, TETANUS TOXOID, INACTIVATED BORDETELLA PERTUSSIS

Dozare:

20 LF /7.5 LF /12 OU

Forma farmaceutică:

SUSPENSI INJEKSI

Unități în pachet:

DUS, 10 VIAL @ 10 DOSIS (5 ML)

Produs de:

BIO FARMA - Indonesia

Data de autorizare:

2019-08-29

Caracteristicilor produsului

                                VAKSIN DTP
_VAKSIN JERAP DIFTERI DAN TETANUS TOKSOID _
_DAN PERTUSIS _
VAKSIN DTP
_VAKSIN JERAP DIFTERI DAN TETANUS TOKSOID _
_DAN PERTUSIS _
DESKRIPSI
Vaksin DTP merupakan suspensi koloidal homogen berwarna putih susu
dalam vial gelas, mengandung toksoid tetanus murni, toksoid difteri
murni
dan bakteri pertusis yang diinaktivasi yang teradsorbsi kedalam
aluminium
fosfat. Satu dosis vaksin mengandung potensi lebih dari 4IU untuk
pertusis,
tidak kurang dari 30 IU untuk difteri dan untuk tetanus 60 IU (uji
potensi
pada tikus) atau 40 IU (uji potensi pada guinea pig). Vaksin DTP ini
merupakan suspensi untuk injeksi.
KOMPOSISI
Setiap dosis (0,5 ml) mengandung: _Zat berkhasiat_: Toksoid Difteri
murni 20
Lf, Toksoid Tetanus murni 7,5 Lf, B. Pertussis inaktif 12 OU; _Zat
tambahan_:
aluminium fosfat 1,5 mg, thimerosal 0,05 mg.
INDIKASI
Imunisasi aktif terhadap difteri dan tetanus dan pertusis (batuk
rejan)
secara simultan pada anak-anak.
CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap difteri, tetanus, dan
pertussis.
POSOLOGI
Untuk imunisasi dasar diberikan pada umur 3 bulan, 3 kali 0,5 mL
intramuskular, dengan masa antara 4-6 minggu. Booster 12 bulan
kemudian
dengan dosis 0,5 mL intramuskular, di daerah endemis dimana pertusis
dianggap sebagai ancaman tersendiri bagi bayi, imunisasi DTP harus
diberikan sejak usia 6 minggu, dan 2 dosis selanjutnya diberikan
dengan
interval waktu 4 minggu.
WHO merekomendasikan, jika memungkinkan, satu dosis tambahan DTP
dapat diberikan satu tahun setelah dosis primer lengkap.
EFEK SAMPING
Biasanya reaksi lokal atau sistemik ringan. Sakit, bengkak dan
kemerahan
pada lokasi suntikan disertai demam yang bersifat sementara, merupakan
kasus terbanyak. Kadang-kadang reaksi berat seperti demam tinggi,
iritabilitas dan histeria dapat terjadi 24 jam setelah imunisasi.
Dilaporkan
adanya episode hypotonic-hyporesponsive. Kejang karena demam (step)
dilaporkan terjadi dengan perbandingan 1 kasus per 12.500 dosis.
Pemberian acetaminophen pada 4-8 jam setelah imunisasi mengurangi
terjadinya
                                
                                Citiți documentul complet
                                
                            

Vizualizați istoricul documentelor