VAKSIN DTP (DTP VACCINE)

Negara: Indonesia

Bahasa: Bahasa Indonesia

Sumber: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI - Indonesian Food and Drug Supervisory Agency

Karakteristik produk Karakteristik produk (SPC)
01-01-2019

Bahan aktif:

DIPHTERIA TOXOID, TETANUS TOXOID, INACTIVATED BORDETELLA PERTUSSIS

Tersedia dari:

BIO FARMA - Indonesia

INN (Nama Internasional):

DIPHTERIA TOXOID, TETANUS TOXOID, INACTIVATED BORDETELLA PERTUSSIS

Dosis:

20 LF /7.5 LF /12 OU

Bentuk farmasi:

SUSPENSI INJEKSI

Unit dalam paket:

DUS, 10 VIAL @ 10 DOSIS (5 ML)

Diproduksi oleh:

BIO FARMA - Indonesia

Tanggal Otorisasi:

2019-08-29

Karakteristik produk

                                =
PMS
Yellow
Leaflet
Vaksin
DTP
120
x
300
mm
UKURAN
EDISI
NAMA
WARNA
PT.
BIO
FARMA
(PERSERO)
02/11/08
=
PMS
Black
02/11/08
DESKRIPSI
Vaksin
DTP
merupakan
suspensi
koloidal
homogen
berwarna
putih
susu
dalam
vial
gelas,
mengandung
toksoid
Tetanus
murni,
toksoid
Difteri
murni
dan
bakteri
Pertusis
yang
diinaktivasi
yang
teradsorbsi
kedalam
aluminium
fosfat.
Satu
dosis
vaksin
mengandung
potensi
lebih
dari
4
IU
untuk
Pertusis,
tidak
kurang
dari
30
IU
untuk
difteri
dan
untuk
tetanus
60
IU
(uji
potensi
pada
tikus)
atau
40
IU
(uji
potensi
pada
_guinea _
_pig_).
Vaksin
DTP
ini
merupakan
suspensi
untuk
injeksi.
KOMPOSISI
Setiap
dosis
(0,5
ml)
mengandung
:
_Zat _
_berkhasiat_
:
Toksoid
Difteri
murni
20
Lf,
Toksoid
Tetanus
murni
7,5
Lf,
B.
Pertussis
inaktif
12
OU;
_Zat _
_tambahan_
:
aluminium
fosfat
1,5
mg,
thimerosal
0,05
mg.
INDIKASI
Imunisasi
aktif
terhadap
difteri,
tetanus
dan
pertussis
(batuk
rejan)
secara
simultan
pada
anak-anak.
CARA
KERJA
OBAT
Merangsang
tubuh
membentuk
antibodi
terhadap
difteri,
tetanus
dan
pertussis.
POSOLOGI
Untuk
imunisasi
dasar
diberikan
pada
umur
3
bulan,
3
kali
0,5
ml
intramuskular,
dengan
masa
antara
4
-
6
minggu.
Booster
12
bulan
kemudian
dengan
dosis
0,5
ml
intramuskular,
di
daerah
endemis
dimana
pertusis
dianggap
sebagai
ancaman
tersendiri
bagi
bayi,
imunisasi
DTP
harus
diberikan
sejak
usia
6
minggu,
dan
2
dosis
selanjutnya
diberikan
dengan
interval
waktu
4
minggu.
WHO
merekomendasikan,
jika
memungkinkan,
satu
dosis
tambahan
DTP
dapat
diberikan
satu
tahun
setelah
dosis
primer
lengkap.
EFEK
SAMPING
Biasanya
reaksi
lokal
atau
sistemik
ringan.
Sakit,
bengkak
dan
kemerahan
pada
lokasi
suntikan
disertai
demam_ _
yang
bersifat
sementara,
merupakan
kasus
terbanyak.
Kadang-kadang
reaksi
berat
se perti
demam
tinggi,
iritabilitas
dan
histeria
dapat
terjadi
24
jam
setelah
imunisasi.
Dilaporkan
adanya
episode
hypotonic-hyporesponsive.
Kejang
karena
demam
(step)
dilaporkan
terjadi
dengan
perbandingan
1
kasus
per
12.500
dosis.
Pemberian
acetaminophen
pada
4
-
8
jam
setelah
imunisasi
mengurangi
terjadiny
                                
                                Baca dokumen lengkapnya