DIPROSALIC

Nchi: Indonesia

Lugha: Kiindonesia

Chanzo: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI - Indonesian Food and Drug Supervisory Agency

Shusha Tabia za bidhaa (SPC)
23-06-2021

Viambatanisho vya kazi:

SALICYLIC ACID, BETAMETHASONE DIPROPIONATE

Inapatikana kutoka:

ORGANON PHARMA INDONESIA TBK - Indonesia

INN (Jina la Kimataifa):

SALICYLIC ACID, BETAMETHASONE DIPROPIONATE

Kipimo:

30 MG /0.64 MG

Dawa fomu:

SALEP

Vitengo katika mfuko:

DUS, 1 TUBE @ 5 G

Viwandani na:

MERCK SHARP DOHME PHARMA TBK - Indonesia

Idhini ya tarehe:

2019-06-12

Tabia za bidhaa

                                DIPROSALIC
®
SALEP
BETAMETHASONE DIPROPIONATE
SALICYLIC ACID
KOMPOSISI
Tiap
gram
mengandung
0,64
mg
betamethasone
dipropionate
setara
dengan
0,5
mg
betamethasone dan 30 mg asam salisilat.
KETERANGAN
Suatu
kombinasi
dari
kortikosteroid
betamethasone
dipropionate
dan
preparat
keratolitik/antiseptik asam salisilat dengan sifat-sifat
anti-inflamasi, antipruritik, vasokonstriktif
dan keratolitik demikian juga efek bakteriostatik dan fungisidal.
INDIKASI
Untuk menyembuhkan manifestasi inflamasi dari dermatoses
hiperkeratotik dan kering yang
responsif terhadap kortikosteroid.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Oleskan tipis-tipis sampai menutupi seluruh bagian yang sakit dua kali
sehari, pada pagi dan
malam hari. Beberapa pasien dapat diberikan dengan lebih jarang.
PERHATIAN
Hentikan pengobatan bila terjadi kulit kering yang berlebihan, iritasi
atau sensitisasi.
Bila ada infeksi, berikan terapi yang sesuai.
Setiap efek samping yang dilaporkan dengan kortikosteroid sistemik,
termasuk supresi adrenal,
juga dapat terjadi, terutama pada bayi dan anak-anak.
Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topikal atau asam salisilat akan
meningkat bila digunakan
pembalut oklusif atau bila untuk pengobatan pada bagian tubuh yang
ekstensif.
Bukan untuk pemakaian pada mata.
Hindari kontak dengan membran mukosa dan mata.
Gangguan
visual
dapat
dilaporkan
pada
penggunaan
kortikosteroid
sistemik
dan
topikal
(termasuk, intranasal, inhalasi dan intraokular). Jika pasien
mengalami gejala seperti penglihatan
kabur atau gangguan penglihatan lainnya, pasien harus dipertimbangkan
untuk dirujuk ke dokter
mata untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab gangguan penglihatan yang
dapat mencakup
katarak, glaukoma atau penyakit langka seperti _Central Serous
Chorioretinopathy _(CSCR) yang
telah dilaporkan setelah penggunaan kortikosteroid sistemik dan
topikal.
Pemakaian pada pediatrik: Pasien pediatrik dapat memperlihatkan
kerentanan yang lebih besar
terhadap supresi poros hipotalamus-pituitaria-adrenal (HPA) karena
induksi kortikosteroid
topikal dan terhadap efek-efek
                                
                                Soma hati kamili
                                
                            

Tazama historia ya hati