Nchi: Indonesia
Lugha: Kiindonesia
Chanzo: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI - Indonesian Food and Drug Supervisory Agency
SALICYLIC ACID, BETAMETHASONE DIPROPIONATE
ORGANON PHARMA INDONESIA TBK - Indonesia
SALICYLIC ACID, BETAMETHASONE DIPROPIONATE
30 MG /0.64 MG
SALEP
DUS, 1 TUBE @ 5 G
MERCK SHARP DOHME PHARMA TBK - Indonesia
2019-06-12
DIPROSALIC ® SALEP BETAMETHASONE DIPROPIONATE SALICYLIC ACID KOMPOSISI Tiap gram mengandung 0,64 mg betamethasone dipropionate setara dengan 0,5 mg betamethasone dan 30 mg asam salisilat. KETERANGAN Suatu kombinasi dari kortikosteroid betamethasone dipropionate dan preparat keratolitik/antiseptik asam salisilat dengan sifat-sifat anti-inflamasi, antipruritik, vasokonstriktif dan keratolitik demikian juga efek bakteriostatik dan fungisidal. INDIKASI Untuk menyembuhkan manifestasi inflamasi dari dermatoses hiperkeratotik dan kering yang responsif terhadap kortikosteroid. DOSIS DAN ATURAN PAKAI Oleskan tipis-tipis sampai menutupi seluruh bagian yang sakit dua kali sehari, pada pagi dan malam hari. Beberapa pasien dapat diberikan dengan lebih jarang. PERHATIAN Hentikan pengobatan bila terjadi kulit kering yang berlebihan, iritasi atau sensitisasi. Bila ada infeksi, berikan terapi yang sesuai. Setiap efek samping yang dilaporkan dengan kortikosteroid sistemik, termasuk supresi adrenal, juga dapat terjadi, terutama pada bayi dan anak-anak. Absorpsi sistemik dari kortikosteroid topikal atau asam salisilat akan meningkat bila digunakan pembalut oklusif atau bila untuk pengobatan pada bagian tubuh yang ekstensif. Bukan untuk pemakaian pada mata. Hindari kontak dengan membran mukosa dan mata. Gangguan visual dapat dilaporkan pada penggunaan kortikosteroid sistemik dan topikal (termasuk, intranasal, inhalasi dan intraokular). Jika pasien mengalami gejala seperti penglihatan kabur atau gangguan penglihatan lainnya, pasien harus dipertimbangkan untuk dirujuk ke dokter mata untuk mengevaluasi kemungkinan penyebab gangguan penglihatan yang dapat mencakup katarak, glaukoma atau penyakit langka seperti _Central Serous Chorioretinopathy _(CSCR) yang telah dilaporkan setelah penggunaan kortikosteroid sistemik dan topikal. Pemakaian pada pediatrik: Pasien pediatrik dapat memperlihatkan kerentanan yang lebih besar terhadap supresi poros hipotalamus-pituitaria-adrenal (HPA) karena induksi kortikosteroid topikal dan terhadap efek-efek Soma hati kamili