Country: Indoneżja
Lingwa: Indoneżjan
Sors: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI - Indonesian Food and Drug Supervisory Agency
A/Singapore/gp1908/2015(ivr-180)(h1n1)/pdm09, B/Maryland/15/2016 (nymc bx-69a), A/Singapore/infimh-16-0019/2016(ivr-186)(h3n2)
BIO FARMA - Indonesia
A/Singapore/gp1908/2015(ivr-180)(h1n1)/pdm09, B/Maryland/15/2016 (nymc bx-69a), A/Singapore/infimh-16-0019/2016(ivr-186)(h3n2)
15 MCG /15 MCG /15 MCG
SUSPENSI INJEKSI
DUS, 2 VIAL @ 0,5 ML (1 DOSIS)
BIO FARMA - Indonesia
2019-04-03
DESKRIPSI Vaksin Influenza HA merupakan suspensi jernih atau sedikit berwarna keputihan (slightly turbid), mengandung haemagglutinin dari 3 jenis antigen virus influenza. Vaksin Influenza HA berupa suspensi yang diberikan untuk injeksi. Vaksin ini sesuai dengan rekomendasi WHO (Northern hemisphere) tahun 2023-2024. KOMPOSISI Tiap 0,5 mL mengandung: A/VICTORIA/4897/2022(H1N1) PDM09 - LIKE VIRUS (A/VICTORIA/4897/2022, IVR-238) 15µg HA A/DARWIN/9/2021 (H3N2)-LIKE VIRUS (A/DARWIN/9/2021, SAN-010) 15µg HA B/AUSTRIA/1359417/2021- LIKE VIRUS (B/AUSTRIA/1359417/2021, BVR-26) 15µg HA Thimerosal 4 µg INDIKASI Vaksin direkomendasikan untuk pencegahan terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh virus influenza pada orang yang beresiko tinggi. CARA PEMBERIAN Diberikan sesuai dosis secara intramuskular pada paha bagian anterolateral untuk bayi usia 6-11 bulan, pada paha bagian anterolateral (atau lengan bagian atas jika massa otot cukup) untuk usia 12-35 bulan, dan pada lengan bagian atas untuk usia ≥ 36 bulan. Anak yang pertama kali mendapat vaksin influenza usia < 9 tahun, vaksin diberikan 2 dosis dengan selang waktu minimal satu bulan, kemudian imunisasi diulang setiap tahun. POSOLOGI Vaksin influenza diberikan kepada orang sehat. Karena secara alami influenza bersifat musiman, pemberian vaksin direkomendasikan sekali dalam setahun. EFEK SAMPING Pada individu tertentu dapat menyebabkan: Keluhan ringan, yang umumnya akan hilang setelah 1-2 hari tanpa pengobatan, seperti: − Reaksi lokal: nyeri dan kemerahan pada lokasi suntikan. − Reaksi sistemik : demam, nyeri otot, kelelahan. Keluhan berat dan jarang terjadi, seperti: − Reaksi Anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang mengakibatkan shock. − Meskipun sangat jarang, resiko terjadinya sindrom Guillain-Barrė dapat sedikit meningkat pada penerima imunisasi influenza dibandingkan dengan orang yang tidak diimunisasi, meskipun mekanismenya belum diketahui. KONTRAINDIKASI Vaksin TIDAK BOLEH DIGUNAKAN pada keadaan berikut: − Alergi telur, protein ayam atau konstituen vaksin Aqra d-dokument sħiħ